SISTEM EKONOMI INDONESIA
NPM
( 20215333 )
Disusun Oleh : Ahmad Fauzi R
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016
PENGERTIAN
SISTEM
Sistem berasal dari kata “systema” (dalam Bahasa Yunani) yang
mengandung arti “keseluruhan dari bermacam-macam bagian “. Pengertian sistem
menurut beberapa ahli :
- L.
James Havery
“Menurut dia
sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian
komponen yang satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk
berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah
ditentukan.“
- C.W.
Churchman.
“Menurutnya
sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan
seperangkat tujuan.
Sistem
Ekonomi
Pengertian Sistem ekonomi adalah suatu proses penerapan yang
saling behubungan dan berinteraksi yang dikembangkan oleh masyarakat dengan
ciri dan identitas tersendiri.
Ada 4 sistem
dalam ekonomi, berikut adalah macam-macam sistem ekonomi :
- Sistem
Ekonomi Tradisional
- Sistem
Ekonomi Sosialis/Terpusat
- Sistem
Ekonomi Bebas/Liberal
- Sistem
Ekonomi Campuran
Sistem
Ekonomi Tradisional
Sistem ini memiliki tradisi aktivitas ekonomi yang dilakukan
secara turun-temurun. Dan masyarakatnya tetap menjaga nilai budaya setempat,
sehingga kegiatan perekonomiannya masih bergotong-royong dan kekeluargaan.
Adapun
ciri-ciri dari sistem ekonomi tradisional antara lain adalah sebagai berikut :
- Pembagian
struktur kerja belum ada
- Masih menggunakan tukar-menukar barang/barter
- Sifat
kekeluargaan tergolong tinggi
- Proses
produksinya tergantung pada alam,misalnya bertani, berladang, berkebun dan
sebagainya
- Alat
untuk memproduksi sangat sederhana.
Sistem
Ekonomi Sosialis/Terpusat
Sistem ekonomi terpusat yang disebut juga sistem ekonomi
sosialis adalah suatu sistem ekonomi yang seluruh sumber daya dan pengolahannya
direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah. Sistem ekonomi terpusat memiliki
ciri-ciri sebagai berikut :
- Negara
menguasai semua alat produksi
- Produksi
dilakukan untuk kebutuhan masyarakat
- Kegiatan
ekonomi direncanakan oleh negara dan diatur pemerintah secara terpusat
- Hak
milik individu tidak diakui
- Pemerintah
mengatur kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi
Sistem
Ekonomi Bebas/Liberal
Sistem ekonomi liberal yaitu sistem ekonomi di mana
pengelolaan ekonomi diatur oleh kekuatan pasar (permintaan dan penawaran).
Sistem ekonomi ini menghendaki adanya kebebasan individu dalam melakukan
kegiatan ekonomi. Artinya, setiap individu diakui keberadaanya dan mereka bebas
bersaing. Ciri-cirinya :
- Harga
barang ditentukan oleh pasar
- Timbulnya
persaingan bebas
- Adanya
pengakuan terhadap hak individu
- Setiap
individu bebas mengejar keuntungan
- Modal
memegang peranan sangat penting.
Sistem
Ekonomi Campuran
Sistem
ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang berusaha mengurangi
kelemahan-kelemahan yang timbul dalam sistem ekonomi terpusat dan sistem
ekonomi pasar. Ciri-ciri dari sistem ekonomi campuran :
- Adanya
campur tangan pemerintah dalam perekonomian
- Adanya
pihak swasta yang ikut berperan dalam kegiatan perekonomian
· SISTEM
EKONOMI DAN SISTEM POLITIK
Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta
menjalin hubungan ekonomi angtar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam
suatu tatanan kehidupan.
Suatu sistem
ekonomi tidaklah berdiri sendiri ia berkaitan dengan falsafah , pandangan dan
pola hidup masyarakat tempatnya berpijak. Sebuah sistem ekomomi sesungguhnya
merupakan salah satu unsure saja dalam suatu suprasistem kehidupan masyarakat.
Ia merupakan bagian dari kesatuan ideologi kehidupan bermasyarakat di suatu
Negara. Oleh karenanya, bukanlah hal yang mengherankan apabila dalam perjalanan
atau penerapan suatu sistem ekonomi tertentu di sebuah
Negara
terjadi benturan, konflik atau bahkan tentangan. Pelaksaaan suatu sistem
ekonomi
tertentu di
sebuah Negara akan berjalan mulus jika [jika dan hanya jika] lingkungan
kelembagaan
masyarakatnya mendukung.
Sistem
ekonomi suatu Negara dikatakan bersifat khas, sehingga bisa dibedakan dari
sitem
ekonomi yang
berlaku atau diterapkan di negara lain, berdasarkan beberapa sudut tinjauan
seperti:
1. Sitem
pemilikan sumber daya atau faktor-faktor produksi
2. Keleluasaan
masyarakat untuk saling berkompetisi satu sama lain dan untuk menerima imbalan
atas prestasi kerjanya.
3. Kadar
peranan pemerintah dalam mengatur, mengarahkan, dan merencanakan kehidupan
bisnis dan perekonomian pada umumnya.
· KAPITALISME
DAN SOSIALISME
Sistem
Ekonomi Sosialis
Sistem
ekonomi sosialis dikenal juga dengan sistem ekonomi terpusat. Sistem ekonomi
sosialis merupakan suatu sistem ekonomi di mana pemerintah memegang
peranan paling penting atau dominan dalam pengaturan kegiatan ekonomi. Dominasi
yang dilakukan pemerintah itu dapat berupa pembatasan-pembatasan terhadap
kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota masyarakat. Negara-negara yang
menganut sistem ekonomi ini antara lain, China, Rusia, serta beberapa negara di
Eropa Timur yang merupakan bekas jajahan Rusia.
Ciri-ciri
Ekonomi Sosialis :
- Kegiatan
perekonomian dari produksi, distribusi, dan konsumsi serta harga ditetapkan
pemerintah dengan peraturan negara.
- Hak
milik perorangan atau swasta tidak diakui, sehingga kebebasan individu dalam
berusaha tidak ada.
- Alat-alat
produksi dikuasai oleh negara.
Sebagai
suatu sistem ekonomi, ekonomi sosialis tentunya memiliki juga kelebihan dan
kekurangan. Berikut ini kelebihan dan kekurangannya :
Kelebihan :
- Pemerintah
lebih mudah dalam mengadakan pengawasan dan pengendalian.
- Pemerintah
bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh kegiatan ekonomi.
- Kemakmuran
masyarakat merata.
- Perencanaan
pembangunan lebih cepat direalisasikan.
Kekurangan :
- Adanya
pemasungan daya kreasi masyarakat sehingga hampir semua inisiatif, inovasi
diprakarsai oleh pemerintah.
- Adanya
pasar gelap yang diakibatkan adanya pembatasan yang terlalu ketat oleh
pemerintah.
- Anggota
masyarakat tidak dijamin untuk memilih dan menentukan jenis pekerjaan serta
memilih barang konsumsi yang dikehendaki.
- Pemerintah
bersifat paternalistis, artinya apa yang telah diatur/ditetapkan oleh
pemerintah adalah benar dan harus dipatuhi.
Sistem
Ekonomi Kapitalis
Sistem ekonomi kapitalis dikenal juga sebagai sistem ekonomi
liberal. Sistem ekonomi kapitalis merupakan suatu sistem ekonomi yang
menghendaki kebebasan yang seluas-luasnya bagi setiap individu untuk melakukan
tindakan ekonomi tanpa campur tangan dari pemerintah. Kondisi ini benar-benar
tidak memerlukan campur tangan pemerintah atau dengan kata lain, pemerintah
akan benar-benar lepas tangan terhadap pengambilan keputusan ekonomi.
Sistem
ekonomi ini pernah dianut Indonesia di tahun 1950-an sebelum akhirnya diganti
dengan sistem ekonomi Pancasila. Negara lainnya yang menganut sistem ekonomi
kapitalis antara lain: Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Perancis,
Belgia, Irlandia, dan Swiss.
Ciri-ciri
sistem ekonomi kapitalis :
- Diakuinya
kebebasan pihak swasta/masyarakat untuk melakukan tindakan-tindakan ekonomi.
- Diakuinya
kebebasan memiliki barang modal (barang kapital).
- Dalam
melakukan tindakan ekonomi dilandasi semangat untuk mencari keuntungan sendiri.
Sebagai
suatu sistem ekonomi, ekonomi kapitalis tentunya memiliki juga kelebihan
dan kekurangan. Berikut ini kelebihan dan kekurangannya :
Kelebihan :
- Adanya
persaingan sehingga mendorong kemajuan usaha.
- Campur
tangan pemerintah dalam bidang ekonomi kecil sehingga mendorong kesempatan
lebih luas bagi pihak swasta.
- Produksi
didasarkan pada permintaan pasar atau kebutuhan masyarakat.
- Pengakuan
hak milik oleh negara mendorong semangat usaha masyarakat.
Kekurangan :
- Adanya
praktik persaingan tidak sehat, yaitu penindasan pihak yang lemah.
- Persaingan
tidak sehat dapat menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat.
- Timbulnya
praktik yang tidak jujur yang didasari mengejar keuntungan yang
sebesar-besarnya, sehingga hal ini telah menyampingkan kepentingan umum.
· PERSAINGAN
TERKENDALI
Ditinjau berdasarkan sistem pemilikan sumber daya ekonomi
atau faktor-faktor produksi, tidak terdapat alasan untuk menyatakan bahwa sitem
ekonomi kita adalah kapitalistik. Sama halnya, tak pula cukup argumentasi untuk
mengatakan bahwa kita menganut sistem ekonomi sosialis. Indonesia mengakui
pemilikan individual atas faktor-faktor produksi; kecuali untuk sumber daya,
sumber daya yang menguasai hajat hidup orang banyak, dikuasai oleh negara. Hal
ini, sebagaimana diketahui bersama, diatur dengan tegas oleh pasal 33 UD 1945.
Jadi, secara konstitusional , sistem ekonomi Indonesia bukan kapitalisme dan
bukan sosialisme.
Sehubungan
dengan persaingan antar badan usaha, tidak terdapat rintangan bagi suatu
perusahaan
untuk memasuki bidang usaha tertentu. Namun untuk menghindari persaingan tak
sehat dalam
pasar barang tertentu yang sudah jenuh, pemerintah mengendalikannya dengan
membuka
prioritas-prioritas bidang usaha; termasuk juga prioritas lokasi usaha.
Pengendalian dimaksud misalnya ialah dengan mengumumkan Daftar Negatif
Investasi (DNI).
· KADAR
KAPITALISME DAN SOSIALISME
Unsur-unsur kapitalisme dan sosialisme jelas terkandung dalam
pengorganisasian ekonomi
Indonesia.
Untuk melihat seberapa tebal kadar masing-masing “isme” ini mewarnai
perekonomian,
seseorang bisa melihatnya dari dua pendekatan. Pertama adalah dengan
pendekatan
faktual structural, yakni menelaah peranan pemerintah atau negara dalam
struktur perekonomian. Kedua adalah pendekatan sejarah , yakni dengan
menelusuri bagaimana perekonomian bangsa diorganisasikan dari waktu ke waktu.
Untuk
mengukur kadar keterlibatan pemerintah dalam perekonomian dengan pendekatan
faktualstruktural, dapat digunakan kesamaan agregat Keynesian yang berumuskan :
Y = C + I +
G + (X – M)
Dengan
formula ini berarti produk atau pendapatan nasional dirinci menurut
penggunanaan atau sector pelakunya. Kesamaan ini merupakan rumus untuk
menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran. Variable C
melambangkan konsumsi masyarakat, mewakili sektor orang perorangan atau rumah
tangga. Variabel I melambangkan pengeluaran investasi
perusahaan-perusahaan, mewakili sektor usaha swasta. Sektor pemerintah diwakili
oleh Variable G yang melambangkan pengeluaran konsumsi pemerintah.
Adapun X dan M masing-masing melambangkan ekspor dan impor, mewakili
sektor perdagangan luar negeri negara yang bersangkutan.
Sistem
ekonomi campuran dengan persaingan terkendali, agaknya merupakan sistem ekonomi
yang tepat untuk mengelola perekonomian indonesia. Walaupun demikian,
akhir-akhir ini kita dapat menyaksikan dan merasakan betapa perekonomian
Indonesia semakin bersifat liberal dan kapitalistik. Terdapat cukup bukti untuk
menunjukan kadar kapitalisme yang semakin tebal. Derasnya arus globalisasi
bersamaan dengan bubarnya sejumlah negara komunis utama yang bersistem ekonomi
sosialisme, telah menggiring Indonesia terseret arus kapitalisme. Apakah bangsa
dan masyarakat kita pada akhirnya akan dapat menerima sistem ekonomi
kapitalisme yang kian menggejala sekarang ini, sejarahlah kelak yang akan
menjawabnya.
DAFTAR
PUSTAKA